Diamalkannya nilai-nilai dasar negara yakni Pancasila merupakan keniscayaan yang dikehendaki oleh seluruh elemen masyarakat karena pengamalan nilai-nilai tersebut merupakan satu-satunya harapan untuk terciptanya kesejahteraan bagi semua orang, sebab negara kita hanya menganut satu Ideologi itu saja dan tidak ada Ideologi lain yang dapat kita gantungkan sebagai pemberi harapan untuk terciptanya kesejahteraan.
Sebagaimana dijabarkan oleh Ir. Sukarno bahwa nilai Pancasila dapat diintegralkan menjadi Trisila dan tidak hanya sampai disitu bahkan Trisila dapat diintegralkan menjadi Eka Sila yaitu Gotong Royong.
Tidak pernah kita sangka bahwa wabah Corona Virus akan datang untuk menimpa dan memberikan dampak yang menyiksa bagi kelangsungan hidup masyarakat. Pandemi COVID-19 tidak hanya merugikan segilintir orang atau suatu golongan akan tetapi pandemi ini memberi duka bagi pemerintah maupun masyarakat. Bahkan tidak hanya merugikan negara kita tetapi juga negara lainnya diberbagai belahan dunia. Disaat seperti ini maka seharusnya pengamalan sang pemberi harapan yakni Ideologi Pancasila dapat menyelamatkan kehidupan masyarakat.
Kita sangat bersyukur bahwa pengamalan tersebut dapat kita saksikan dengan nyata karena selama masa pandemi banyak masyarakat yang sudah bergerak untuk menolong sesama dalam memenuhi kebutuhan pokok. Jangan disangsikan bahwa semangat gotong royong itu tercipta adalah karena adanya kesadaran sebagai penganut Ideologi Pancasila. Akan tetapi mungkin tidak semua orang merasakan kehadiran semangat gotong royong tersebut. Mereka yang tidak merasakan kehadirannya akan tentu menuntut rasa keadilan yang merupakan cerminan sila ke-lima.
Cerminan bahwa semangat gotong royong belum dirasakan oleh seluruh masyarakat dapat kita lihat melalui interaksi masyarakat di media sosial. Di saat kondisi pandemi seperti sekarang maka panggung nyata demokrasi sedang berpindah ke media sosial yang menjadi satu-satunya tempat aman agar tidak terjangkit virus. Mereka yang merasakan kehadiran semangat gotong royong akan menyebarkan pesan kebahagiaan seperti karena mendapat bantuan kebutuhan pokok ataupun dengan memberikan bantuan kepada yang lain, sedangkan yang tidak merasakan kehadiran semangat gotong royong akan menuntut semangat tersebut melalui kritik, sarkasme dan anekdot kepada masyarakat lainnya maupun pemerintah. Disaat seperti inilah maka kesempatan untuk mengevaluasi pengamalan ideologi kita harus diperdalam, bukan hanya masyarakat yang harus mengevaluasi diri akan tetapi juga pemerintah sebab pemerintah juga diisi oleh warga negara yang menganut ideologi Pancasila.
Evaluasi bagi masyarakat dapat dilakukan dengan melihat apakah kita sudah mengamalkan nilai gotong royong seperti bersikap sadar akan keberadaan tetangga, saling menebar sapa dan peka terhadap lingkungan dengan membantu satu sama lain dan tidak bersikap individualistik atau malah sama sekali belum?. Masyarakat yang sudah terbiasa hidup bergotong royong tidak akan malu untuk meminta bantuan kepada yang lain disaat kondisi ekonomi terpuruk seperti ini, sedangkan bagi mereka yang bersifat individualistik akan merasa sedang berjuang sendirian.
Bagi pemerintah maka evaluasi terhadap pengamalan nilai sila-keempat harus dikedepankan, pemerintah harus memahami bahwa mereka adalah pemimpin rakyat yang didasarkan oleh hikmat kebijaksanaan dan bertindak sebagai perwakilan masyarakat. Maka mendengar seluruh permintaan masyarakat secara komprehensif dan mengeluarkan kebijakan secara bijaksana adalah suatu keharusan sebagai tanggung jawab penganut Ideologi Pancasila.
Bagaimanapun
sulitnya keadaan sekarang akan terasa lebih sulit apabila tidak merasakan
semangat gotong royong akan tetapi dapat menjadi lebih mudah apabila semangat
tersebut dirasakan. Kita semua berharap pandemi ini segera mereda sehingga
kesejahteraan dapat dicapai kembali.
Oleh: I Gede Yudi Arsawan
Komentar
Posting Komentar