Sudah jelas bahwa Indonesia adalah negara yang
berdiri berlandaskan ideologi
Pancasila, negara ini adalah
negara hukum yang sumber
dari segala sumber hukumnya
adalah Pancasila. Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila, mulai dari kepercayaan
terhadap Tuhan, nilai kemanusiaan, persatuan, demokrasi
dan keadilan sosial serta diperkuat dengan sebuah semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” yang
berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu adalah nilai yang
harus dijadikan pedoman hidup
oleh seluruh warga negara
Indonesia.
Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
berhasil membawa rakyat Indonesia untuk sampai di depan
pintu gerbang kemerdekaan.
Sudah hampir 73 tahun Indonesia merdeka, semakin hari
rakyat semakin mantap melangkah untuk melewati pintu
gerbang tersebut, hampir 73
tahun langkah-langkah yang
diambil oleh rakyat selalu
dijiwai oleh Pancasila. Semangat persatuan dan kesatuan
membuat rakyat Indonesia
tidak pernah gentar untuk
mengambil setiap langkahnya
dan selalu optimis. Suatu saat
akan mampu melewati pintu
gerbang tersebut dan rakyat akan mencapai kemerdekaan
yang sesungguhnya yaitu mencapai Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cobaan
demi cobaan telah berhasil
dilalui, terbukti bahwa hingga
sekarang, NKRI tetap utuh dan
Pancasila masih hidup. Namun,
kita tidak akan bisa dengan
cepat mencapai kemerdekaan
yang sesungguhnya apabila setiap kali kita bergerak mendekat
selalu dihadang oleh suatu
masalah yang membuat kita
harus berhenti atau malah
bergerak mundur.
Terkadang pergerakan itu
terhambat pada saat waktu
terjadinya sebuah perebutan
kekuasaan. Mereka yang sedang berebut jabatan tidak jarang ada yang bisa melupakan
jati dirinya sebagai seorang
anak bangsa. Ada yang lebih
mementingkan kepentingan
individu dan kelompok dibandingkan kepentingan umum.
Ada juga yang menghalalkan
segala cara dan berani mempertaruhkan persatuan bangsa
demi kekuasaan. Mereka yang
begitu sebenarnya lupa bahwa
kekuasaan yang mereka ingin peroleh tidaklah langgeng
dan tidak selamanya mereka
akan hidup. Untuk itu, janganlah pernah mempertaruhkan
persatuan bangsa ini untuk
mendapatkan kekuasaan yang
bersifat sementara.
Hambatan lainnya ialah
adanya oknum-oknum radikal
yang ingin mengganti ideologi
Pancasila dan mengganggu
kehidupan bangsa. Sayangnya
yang terjadi sekarang, mereka
yang radikal itu malah berani
menampakkan diri dan hal ini
mungkin saja terjadi karena
ada banyak media yang malah
menonjolkan mereka ke permukaan. Hal tersebut membuat
masyarakat yang memiliki rasa
toleransi tinggi seolah tidak
nampak. Ini tidak boleh terjadi,
karena yang seharusnya ditonjolkan adalah bahwa bangsa
kita ini adalah bangsa yang
toleran dan memang sudah
hidup berlandaskan Pancasila.
Jangan buat mereka yang
berjiwa Pancasila jadi hidup
cemas dan takut karena adanya
oknum-oknum radikal, buatlah
agar mereka bisa berdiri tegak
dan dengan berani membentengi Pancasila. Maka dari itu,
peran media juga sangatlah
penting.
Perlu diingatkan bahwa mereka yang ingin memecah
belah bangsa dan mengganti
ideologi Pancasila harus tahu
bahwa mereka hanyalah sebagian kecil dari penduduk
Indonesia, ketahuilah bahwa
ada lebih banyak rakyat yang
siap menjaga ideologi Pancasila
hingga titik darah penghabisan
dan mereka tidak akan pernah
membiarkan siapa pun untuk
memecah belah bangsa ini. Untuk itu, kita tidak boleh pernah
gentar untuk membela kebenaran, percayalah bahwa perjuangan kita untuk melindungi
Pancasila akan selalu diberkati oleh Tuhan dan mendapat
restu dari roh para pejuang
terdahulu. Ingatlah kita tidak
pernah sendiri dalam berjuang
dan lakukanlah semuanya
semata-mata demi pengabdian
untuk negeri tercinta. Jadi,
jangan pernah takut untuk
terus melangkah dengan jiwa
Pancasila. Tetaplah melangkah
hingga melewati pintu gerbang
kemerdekaan untuk mencapai
kemerdekaan yang sesungguhnya dan jika ada yang ingin menghalangi langkah kita
janganlah pernah ragu untuk
menyingkirkannya.
terbit: Koran Bali Post Edisi 20 April 2018
sumber gambar: google
Komentar
Posting Komentar