Untuk mempelajari pencapaian Milennium Development Goals (MDGs) yang 
berupa hasil kesepakatan antara kepala negara dan perwakilan dari 189 
negara, tiga pemuda asal Bali mewakili Indonesia untuk pertama kalinya 
akan digembleng ke Rusia. Untuk belajar dunia milenia, mereka yang 
tergabung bersama 93 pemuda seluruh Indonesia lainnya, akan mengikuti 
Russia 2017 XIX World Festival of Youth and Student yang digelar di 
Sochi, Rusia selama 9 hari dari 14 sampai 22 Oktober 2017.
Ketiga pemuda asal Bali yang beruntung itu, yakni I Gede Yudi Arsawan
 dan Putu Ayu Dinda Paramita Selamet Putri yang keduanya dari mahasiswa 
Fakultas Hukum Unud, serta Kadek Rama Maheswara Putra yang merupakan 
alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia. “Kita disana akan belajar 
dan berkonsolidasi dengan generasi muda lainnya, sebagai generasi 
penerus untuk menyatukan pikiran agar saling mengenal untuk menjadi 
generasi milenial. Nanti kita juga diperkenalkan masing-masing 
kebudayaan dari 150 negara,” papar Gede Yudi Arsawan saat berkunjung ke 
Kantor DPD Perwakilan Bali, Renon, Senin (9/10/2017).
Selain dapat menggembleng dan mengasah pengetahuan milenia, pemuda 
yang terpilih dari umur 18 sampai 35 tahun ini juga akan banyak 
mengikuti kegiatan selama di Rusia, terutama diskusi program MDGs untuk 
memperkenalkan dunia milenia di Rusia. Selama mengikuti ajang tersebut, 
perwakilan masing-masing negara akan dilibatkan untuk memberikan 
pemikiran dan wawasannya. “Saya dari Bali akan membawakan dan 
memperkenalkan budaya Bali disana,” imbuh Ayu Dinda Paramita.
Sayangnya, meskipun bangga bisa mewakili Indonesia untuk belajar 
dunia milenia ke Rusia, namun seluruh peserta hanya biaya akomodasi yang
 ditanggung. Sementara biaya keberangkatan dan kepulangan dari Rusia 
ditanggung pribadi masing-masing. “Ya selama disana kita ditanggung 
semua biayanya. Cuma biaya keberangkatan dibiayai sendiri pribadi 
masing-masing,” kata Rama Maheswara Putra seraya berharap bisa menambah 
networking maupun kesempatan meraih beasiswa di Rusia. “Kan yang datang 
tidak hanya dari Rusia saja, tapi berbagai negara juga,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPD Perwakilan Bali, Gede Pasek Suardika yang 
menerima ketiga pemuda tersebut mengakui hubungan internasional antara 
Indonesia dan Rusia ini harus dijaga sejak awal sekaligus menambah 
pemahaman tentang Rusia dengan membuka jaringan ke seluruh dunia. 
Apalagi setiap negara ketergantungannya sangat tinggi untuk membuat 
jaringan yang baik dengan negara dan juga memberi respon yang positif 
untuk Bali. “Rusia kan sedang ingin merubah paradigma dunia terkait cara
 pandang Rusia dengan negara lain berbeda, sehingga sekarang mengundang 
pemuda dari berbagai negara untuk melihat langsung ke Rusia,” jelas GPS.
Dikatakan melalui pertemuan ini, Rusia sudah mempersiapkan masa 
depannya dengan mengumpulkan lebih dari 20 ribu pemuda dari seluruh 
dunia. Karena itu, keinginan Rusia membuat gerakan ini dalam jangka 
panjang. Karena Rusia negara adi kuasa sehingga tidak bisa dipropaganda.
 Untuk itu pemuda dan aktifivis dari seluruh dunia diundang untuk 
melihat langsung ke Rusia. “Saya juga diundang menjadi salah satu 
pembicara, karena target Rusia ingin merubah cara pandang dunia terhadap
 Rusia. Karena banyak yang memandang rusia secara minor dan terus 
dipandang seperti itu. Keinginan Eropa agar bisa kayak Unisoviet dulu 
pecah kayak rusia. Pertemuan inilah yang dipakai momentum,” bebernya.
sumber: Pos Bali

Komentar
Posting Komentar